Gedung Bank Indonesia

Bank Indonesia turut tumbuh beserta negara ini sejak lepas dari era penjajahan. Bank yang satu ini dahulu bernama De Javasche Bank pada 1918 dan akhirnya berganti menjadi Bank Indonesia. Pendirian De Javasche Bank merupakan tindakan pencegahan dari meluasnya dampak perang Boer di Afrika Selatan. Bukan hanya di Bandung, DJB terdapat di kota – kota lain khususnya kota besar. 
Di Bandung, sejarah mengenai Bank Indonesia dapat terlihat dari ruang paling depan di gedung yang satu ini. Memasuki gedung Bank Indonesia seperti melihat dan menyentuh sejarah secara langsung. Di Gedung Bank Indonesia, anda akan dapat melihat alat pendistribusian uang secara fisik dari kantor pusat Bank Indonesia ke kantor perwakilannya di daerah, timbangan, mesin tik Hermes, hingga mesin sandi. Untuk koleksi numismatika, anda akan mendapati mata uang sejak masa kerajaan dan prdagangan nusantara, masa kolonial awal kemerdekaan, dan lainnya.
Sebagian gedung ini masih digunakan untuk operasional, sehingga, meskipun sudah resmi menjadi cagar budaya, gedung Bank Indonesia masih belum resmi dibuka untuk umum. Pernah direnovasi pada tahun 1982, gedung Bank Indonesia masih mempertahankan arsitektur paduan antara Eropa dan lokal-nya, sehingga masih terlihat sama seperti sebelumnya. Untuk dapat berkunjung ke gedung Bank Indonesia, anda harus membuat janji terlebih dahulu dengan menelpon. Kunjungan tidak dipungut biaya.