Bicara tentang Yogyakarta, kota ini memang selalu penuh cerita. Tidaklah berlebihan jika kota ini disebut sebagai kota yang istimewa. Di Yogyakarta, ada area yang menjadi saksi bisu jayanya Kerajaan Mataram Islam di kota ini hingga merambah ke kota - kota lain di Jawa Tengah. Area ini bernama Kotagede dan masih ada hingga detik ini.
Pada abad 10, Kerajaan Mataram yang dahulu menguasai area termasuk Yogyakarta pindah ke area Jawa Timur. Sekitar abad 16, kerajaan Sultan Hadiwijaya yang baru saja mangkat yang memerintah di sebagian besar Jawa Tengah pada waktu itu mengalami krisis kepemimpinan dan Senopati, yang mengurus salah satu area kecil bernama Kotagede (kota besar), membantu Pangeran Benawa untuk mengalahkan Arya Pangiri. Senopati ditawarkan kekuasaan tapi ditolaknya, dia pun menggunakan gelar Panembahan untuk tetap menghormati Sultan Hadiwijaya dan putranya. Panembahan Senopati wafat pada tahun 1601 dan dikuburkan di di Kotagede.
Banyak peninggalan bersejarah di Kotagede yang bisa dikunjungi hingga kini. Ada Pasar Kotagede yang telah ada sejak abad 14 hingga kini dan setiap pagi di hari Legi, dipadati oleh pedagang, pembeli, dan transaksi. Ada juga kuburan dari para pendiri Kotagede, seperti Sultan Hadiwijaya, Panembahan Senopati dan keluarga, dan Ki Gede Pemanahan. Anda bisa mengunjungi area yang cantik ini setiap hari Minggu, Senin, Kamis, dan Jumat pukul 8 pagi hingga 4 sore. Anda tentunya harus menggunakan pakaian jawa dan tidak diperkenankan untuk berfoto disini. Setiap malam, banyak orang yang masih memercayai untuk berdoa di depan makam Panembahan Senopati. Mereka bermalam dan masuk ke area makam di tengah malam. Ada juga Kedhaton yang merupakan istana kerajaan, rumah tradisional, masjid, hingga reruntuhan benteng.
Anda tidak dipungut biaya untuk mengunjungi kawasan Kotagede. Untuk masuk ke makam Panembahan Senopati, anda cukup membayar tiket seikhlasnya.
Kawasan Kotagede terletak di Yogyakarta dan berbatasan dengan Umbulharjo dan Banguntapan.