Membeli properti terutama rumah bukan merupakan perkara yang mudah. Membeli rumah butuh biaya besar. Setidaknya, kamu perlu mengeluarkan dana ratusan juta sampai milyaran rupiah. Rumah juga merupakan aset jangka panjang. Oleh karena itu, perlu pertimbangan panjang dan matang. Kesalahan saat mengambil keputusan tentu akan mempengaruhi kondisi finansial. Membeli rumah memang menghabiskan waktu, energi, dan uang. Namun, proses panjang ini sebanding dengan kepuasan yang kamu dapat saat akhirnya memiliki rumah. Sebelum membeli rumah, ada beberapa hal yang wajib kamu perhatikan lho. Apa aja ya? Berikut penjelasan selengkapnya.
Baca Juga: Lebih Baik Sewa atau Beli Rumah? Berikut Penjelasannya
- Alokasi budget
Membeli rumah untuk tempat tinggal membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, kamu perlu merencanakan sesuai kemampuan finansialmu. Alokasi budget diperlukan agar biaya untuk kebutuhan lainnya tidak terganggu. Buat kamu yang berencana membeli rumah dengan sistem KPR, pastikan angsuran per bulan tidak lebih dari 30% penghasilan. Kamu perlu menghitung total pendapatan kamu selama 1 bulan. Jadi, kamu tau batas kesanggupanmu dalam membayar cicilan. Pastikan juga kamu tidak memiliki hutang lain ya.
- Kenali sistem pembayaran
Setelah mendapat angka yang sesuai untuk membeli rumah, kamu perlu mengenali sistem pembayarannya. Selain harga beli, kamu perlu membayar tanda jadi berupa booking fee atau down payment (DP).
Booking fee merupakan biaya yang perlu kamu bayar sebagai bukti komitmen saat membeli unit properti tertentu. Besar biaya booking fee berbeda-beda, tergantung jenis hunian dan pengembang properti
Down Payment (DP) sama dengan booking fee, bukti persetujuan pemesanan rumah. DP mengikat persetujuan harga yang sudah disepakati oleh pembeli dan pengembang properti. Besaran DP juga berbeda-beda, biasanya mulai dari 10-30% tergantung kebijakan pengembang properti.
Selain bukti tanda jadi, harga beli properti bisa kamu bayar melalui 3 sistem pembayaran
- Tunai atau Cash – Sistem pembayaran tunai cocok buat kamu yang sudah punya cukup uang. Pembayaran secara tunai jauh lebih menguntungkan dibanding sistem pembayaran lain. Biasanya property developer akan memberikan potongan harga mulai dari 10%. Kamu perlu melakukan pembayaran dalam waktu paling lambat 1 bulan sejak kesepakatan antara kamu dan pengembang. Keuntungan lain dari sistem pembayaran tunai adalah kita tidak perlu memikirkan beban cicilan tiap bulan, maupun fluktuasi suku bunga pinjaman seperti di sistem bayar KPR.
- Bertahap atau Installment – Installment merupakan cicilan dalam jangka waktu 6-24 bulan yang dibayarkan langsung kepada pengembang properti. Sistem bayar ini bisa menjadi solusi untuk kamu yang belum punya dana yang cukup, tapi tidak ingin terbebani fluktuasi suku bunga KPR. Namun, kamu perlu tau kalau sistem ini mewajibkan pembeli untuk menyerahkan DP yang besar sekitar 30 – 50% dari harga rumah.
- Kredit Pemilikan Rakyat (KPR) – sistem KPR cocok untuk kamu yang ingin punya rumah tapi terkendala biaya. Pada sistem ini, kamu membayar rumah dengan cara mencicil per bulan ke bank. Lama cicilan bisa kamu sesuaikan dengan kemampuan finansialmu. Untuk mengajukan KPR, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Usiamu tidak boleh lebih dari 50 tahun ketika mengajukan permohonan KPR. Kamu juga perlu menyerahkan beberapa dokumen, seperti fotokopi KTP, akta nikah atau cerai, kartu keluarga, surat keterangan WNI, Surat Hak Milik (SHM), Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Pajak Bumi Bangunan (PBB).
- Survey lokasi
Lokasi adalah faktor terpenting yang menentukan saat memilih properti. Karena lokasi mempengaruhi kenaikan dan penurunan harga suatu properti termasuk rumah. Semakin strategis lokasi rumah, maka harganya akan tinggi. Sebelum membeli rumah, kamu perlu melakukan survey lokasi. Pilih lokasi yang strategis dengan akses mudah. Tentu kamu ga mau kan punya rumah di antah berantah yang jauh dari mana-mana? Pastikan juga lokasi rumah tidak rawan banjir atau bencana lainnya. Memiliki rumah di lokasi rawan banjir membutuhkan biaya lebih besar untuk perawatan dan perbaikan.
- Pilih developer terpercaya
Tahap berikutnya adalah memilih pengembang properti atau developer terpercaya. Kamu bisa melihat track record pengembang properti dari portfolio proyek sebelumnya. Berapa banyak proyek yang berhasil mereka selesaikan. Apakah mereka pernah mengalami masalah di proyek sebelumnya? Tentu kamu tidak mau kan uang yang sudah susah payah kamu kumpulkan hilang begitu saja karena developer penipu. Namun, jangan lupa untuk menyesuaikan dengan budgetmu juga ya.
- Tentukan tipe rumah sesuai kebutuhan
Tipe rumah perlu disesuaikan dengan jumlah orang yang akan tinggal. Semakin banyak penghuni, semakin luas juga ukuran rumah yang dibutuhkan. Tapi, semakin besar bangunan, harga rumah pasti akan semakin mahal.
Membeli rumah butuh pertimbangan banyak. Kamu harus menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan finansial. Proses membeli rumah kini cenderung lebih mudah. Adanya situs online jual beli rumah membantumu untuk menemukan hunian terbaik. Salah satunya adalah Travelio. Di halaman web travelio.com kamu bisa mencari rumah yang kamu inginkan. Kamu juga menyesuaikan faktor lokasi, harga, dan tipe rumah menggunakan fitur filter. Hal ini bisa menghemat waktu dan energi kamu lho.
Selamat menemukan rumah idamanmu!